Polisi Buru Pelaku Pembakar Bendera Merah Putih di Sentani Papua

 

 Polisi memburu terduga pelaku pembakar bendera merah putih yang teridentifikasi berada di Sentani Jayapura Papua 

Jakarta,metronewstv.com Polri memburu terduga pelaku yang mengirim foto WhatsApp ,pembakaran bendera merah putih yang kemudian disebarkan melalui Nomor WhatsApp,dengan nama akun kepala suku wst Papua. +62 812 4030 2537 Pemilik Nomor WhatsApp telah teridentifikasi.
Kabareskrim polri Agustus mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menindak pelaku.

"Untuk kasus pembakaran bendera merah putih telah ditangani oleh Polri. Sedang teridentifikasi 


Kabareskrim jua menyatakan pihaknya masih mendalami dugaan pelanggaran tindak pidana terkait dengan perusakan bendera negara tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan apakah akan langsung menangkap pelaku usai diketahui keberadaannya.
"Tentunya kami akan menyelesaikan kasus sperti ini, karena ini menyangkut yuridiksi Tentunya kami akan berkoordinasi dan tentunya juga Polri akan selesaikan masalah ini," ujarnya.


Sebelumnya, video aksi pembakaran bendera merah putih itu viral di media sosial. Semula api membakar sekitar bagian tongkat yang menjadi penyangga bendera itu.

Kemudian, terlihat beberapa pria beraksi membakar menyulut api di bawahnya. Api yang disulut dengan sengaja itu kemudian membesar dan membakar hangus bendera merah putih itu.
Namun demikian, tidak diketahui pasti lokasi Sentani.Hanya terlihat latar yang tergambar jelas.

Terkait pembakaran bendera tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Andi Idris mendesak Kepolisian dapat segera menangkap pelaku.

"Kepolisian harus segera melakukan langkah konkret dengan menangkap dan membuka motif pelaku dalam melakukan aksi pembakaran bendera merah putih" Kata Andi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, (11/12/2022)



Menurutnya, apabila ada orang yang melakukan pembakaran terhadap bendera merah putih, maka aksi tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap simbol negara dan tidak dapat diterima apapun alasannya.


Redaksi.

Post a Comment

Previous Post Next Post