Musda KNPI Harus Cerminkan Demokrasi, Ketum PII Cilegon: Jangan Biarkan Calon Tunggal


CILEGON | METRONEWSTV - Steering Commite Musyawarah Daerah (Musda) VIII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon memverifikasi berkas 2 bakal calon Ketua DPD KNPI Kota Cilegon Periode 2023-2026 yakni Rizki Putra Sandika dan Arianto. Kamis, (16/03/2023) malam.

Dari verifikasi tersebut, SC Musda KNPI Kota Cilegon menyatakan Arianto menjadi sebagai kandidat tunggal setelah kandidat lainnya yakni Rizki Putra Sandika dinyatakan tidak memenuhi persyaratan.

Penetapan Arianto sebagai kandidat tunggal oleh SC yang dilakukan sebelum persidangan atau musyawarah dimulai, dinilai tidak demokratis.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu peserta Musda VIII KNPI Kota Cilegon, Adi Gustiadi selaku Ketua Umum Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon.

Adi Gustiadi menyampaikan, Musda VIII KNPI Kota Cilegon seharusnya menjadi wadah kedaulatan anggota KNPI untuk dipilih dan memilih dalam suatu proses pemilihan yang berlangsung secara demokratis.

Dengan adanya penetapan calon tunggal dari Steering committee diluar persidangan, Adi menilai KNPI Kota Cilegon lebih mengedepankan sifat pragmatis dibandingkan demokratis.

Lebih lanjut, Ketua Umum PII Kota Cilegon itu juga mengatakan, bahwa KNPI Kota Cilegon sebagai salah satu organisasi pemuda di Indonesia, harusnya mengikuti sistem pemilihan sesuai dengan bentuk pemerintahan negara Indonesia yaitu menganut sistem demokrasi.

"Faktanya, saat ini pemilihan kepimpinan di dalam Musda kali ini dengan mengedepankan calon tunggal. Tentunya fakta ini menarik untuk dikaji karena sebagai bagian dari proses pembangunan demokrasi di Indonesia. Apabila di setiap pemilihan selalu berbentuk calon tunggal, berarti saat ini Indonesia khususnya KNPI sebagai organisasi pemuda sedang menuju kemerosotan demokrasi," kata Adi Gustiadi Ketua Umum Pelajar Islam Indonesi atau PII saat diwawancarai di Hotel Royale Krakatau Cilegon, Jumat (17/3/2023).

Selain itu, Adi Gustiadi menambahkan bahwa dengan majunya Rizki Putra Sandika sebagai calon, menunjukkan tingginya partisipasi anggota KNPI dalam menunjang sistem demokrasi dan mencerminkan KNPI mempunyai kader yang berkualitas dalam memimpin dan dipimpin.

"Itu sudah bagus, Rizki mencalonkan diri, tapi apabila dari SC menetapkan secara sepihak diluar persidangan maka KNPI tidak memperhatikan bagaimana demokrasi yang baik. Jangan biarkan calon tunggal, nanti KNPI dilihat tidak berkualitas, kurang kader yang bisa memimpin dan tidak demokratis," pungkasnya.

Adi berharap, dalam persidangan nanti, panitia ataupun SC dan OC Musda VIII KNPI Kota Cilegon, bersifat netral dan mengedepankan asas demokrasi serta membiarkan para anggota memilih siapa calon pemimpin ataupun mengajukan dirinya sendiri sebagai calon pemimpin.

"Konsep demokrasi kan dipimpin dan memimpin, dipilih dan memilih. Kalau kita dibatasi dengan calon tunggal, berarti hak pilih dan hak memilih kita dirampas paksa. Panitia harusnya menghargai hak-hak tadi," imbuh Adi.  (Vie)

Post a Comment

Previous Post Next Post